Jakarta, Otosight.com – Sepekan setelah dirilis dan dipajang di pameran otomotif IIMS 2025 akhir Februari lalu, Adora kami jajal riding ke luar kota. Tes eksklusif ini atas kepercayaan yang diberikan oleh Indomobil Emotor, selaku distributor skuter listrik Rp 24 jutaan yang menarik perhatian sepanjang pameran.
Rasa penasaran riding pun tak terbendung kesempatan mencoba Adora, sepulang test ride eksklusif bareng media rodagilas.com dan jadwalbalap.com dari Hotel Grand Aston Puncak. Begitu postur tubuh 165 cm duduk di atas jok setinggi 754 mm terasa nyaman, dan telapak kaki pun masih bisa menapak aspal.
Bodi ramping Adora berdimensi P x L x T: 1.910 x 664 x 1.110 mm dan ground clearance 145 mm, juga terlihat proposional dengan lingkar roda 14 inci dan balutan profil ban 80/90-14 depan dan 90/90-14 belakang, selayaknya motor matik kebanyakan.
Start dari hotel malam hari diiringi hujan rintik dan berkabut, Adora langsung ditantang tanjakan curam menuju Puncak Pass. Namun torsi motor hub 140 Nm yang cukup tinggi dengan bobot motor 150 kg, skuter listrik yang mengusung motto “Siap Tersentak, Siap Bergerak” ini sigap berakselerasi.
Torsi Adora yang memadai memungkinkan motor melesat di tanjakan, meskipun saat itu membawa tas ransel cukup berat berisi laptop. Merasakan respon halus namun terkontrol dengan baik dari tenaga yang bersumber dari motor hub 3 kW, Adora ringan dibesut saat menyalip kendaraan maupun mendaki tanjakan ekstrem.
Adora menyediakan tiga pilihan berkendara: Mode 1 (30-35 km/jam), Mode 2 (50-55 km/jam) dan Mode 3 (70-75 km/jam). Namun pilihan Mode 3 terasa lebih pas untuk menjinakan kontur jalan menanjak dan menurun. Dibekali baterai tunggal 2,45 kWh (76,8 Volt 32 Ah) Lithum IP67, Adora juga dilengkapi fitur-fitur safety dan interactive modern.
Seperti sistem pengereman Adora, harus diakui remnya pakem. Fitur combi brake assist dan traction control bukan hanya berfungsi untuk menjaga kestabilan motor saat rem mendadak. Namun juga memiliki kelebihan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Fitur regenerative braking ini lazim diterapkan pada mobil listrik.
Di sisi lain, peran karakter suspensi dual shock belakang dan teleskopik depan meskipun terbilang keras namun rebound-nya tidak kaku. Dan ini semakin menambah keyakinan kami bersama Adora bermanuver ‘cantik’ dan melesat di aspal basah yang menurun dan berkelok dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam.
Alhasil, riding experience semalam bersama Adora membukukan daya yang terpakai 5% dari Hotel ke Puncak Pass, 2% dari Puncak Pass ke Gunung Mas, dan 3% dari Gunung mas ke SPKLU Cipayung.
Adora memang lebih dari sekadar motor listrik bergenre skuter. Masih banyak fitur menarik dan inovatif lainnya yang diadopsi dari mobil listrik. Semisal fitur Hill Start Assist, Speedometer Mirroring Interactive, Emergency Mode Throttle Button serta fitur canggih yang tidak dimiliki kompetitor lain.
Makin bikin penasaran aja, Adora…